Kamis, 28 Oktober 2010

Kesalahan dalam Berbahasa

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia (dan atau bahasa-bahasa lainnya) sebagai bahasa asing tidak mudah dicapai karena dalam proses pembelajarannya pastilah dijumpai banyak permasalahan. Salah satu permasalahan itu berupa kesalahan-kesalahan berbahasa oleh para pembelajar yang bila tidak segera diidentifikasi akan mengakibatkan kendala berkelanjutan dalam proses pembelajaran bahasa. Apabila hal ini terjadi belum diidentifikasikannya kesalahan berbahasa secara tepat dan sistematis dikhawatirkan terjadi ketidaktepatan dalam pemilihan strategi pembelajaran  yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran bahasa tersebut.
 Kita harus tahu jenis kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar terlebih dahulu sebelum melakukan analisis lanjutan. Ada dua jenis kesalahan berbahasa yakni,  (1)  kesalahan terbuka dan (2) kesalahan tertutup. Kesalahan terbuka adalah kesalahan berbahasa pada tingkat ketatabahasaan yang terlihat dalam kalimat-kalimat yang dihasilkan pembelajar. Kesalahan tertutup merupakan kesalahan yang tersembunyi di balik kalimat yang tersusun secara benar menurut tata bahasa; secara benar menurut kaidah ketatabahasaan tetapi tidak benar dari sudut semantiknya. Lebih lanjut dikatakan  bahwa kesalahan-kesalahan terjadi karena adanya kesulitan dari pembelajar mempunyai arti yang penting bagi peneliti yaitu mereka dapat bukti tentang cara bahasa itu dipelajari terlebih dapat diketahui strategi atau metode yang tepat untuk pembelajarannya (Soenardji, 1989: 143-144).
Mengingat adanya masalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing karena terjadinya kesalahan berbahasa pembelajar, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut permasalahan kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh para pembelajar bahasa Indonesia sebagai bahasa  asing dan mencoba mengajukan alternatif pengajaran remedi agar kesalahan-kesalahan itu berkurang. Orientasi idealis penelitian ini adalah dengan diidentifikasinya kesalahan-kesalahan berbahasa mereka, sekaligus klasifikasinya  dapat ditentukan tahapan-tahapan pembelajarannya sehingga dapat memberikan sumbangan berarti pada program pembelajaran bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
 Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca, pemakaian kosa kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragrap banyak sekali ditemukan. Yang memprihatinkan lagi adalah kesalahan dalam menata gagasan. Berbagai gagasan dikemukakan begitu saja tanpa urutan dan alur berpikir yang jelas. Demikian pula halnya dengan kemampuan wicara. Pada waktu berbicara dalam suatu peristiwa komunikasi yang bersifat resmi sering kita lihat adanya kekacauan penyampaian materi wicaranya. Gagasan-gagasan disampaikan tanpa alur yang jelas alur berpikirnya, penggunaan kosa kata yang kurang tepat, struktur tutur yang berbelit-belit, sering menggunakan kata-kata dari bahasa asing/Inggris yang sebenarnya tidak perlu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar